Politeknik Negeri Bandung Borong Gelar Kompetisi Mobil Listrik 2009

0
Politeknik Bandung Borong Gelar Kompetisi Mobil Listrik
BERITA - jawa.infogue.com - Laporan wartawan Yulvianus Harjono

BANDUNG, - Politeknik Bandung memborong gelar juara di Kompetisi Mobil Listrik Indonesia 2009 yang digelar pada Sabtu (5/12) dan Minggu (6/12) di Polban. Kompetisi mobil listrik ini adalah yang pertama kali diadakan di tanah air.

Dua tim yang diterjunkan Polban memenangi gelar juara umum dan juara II. Kedua tim ini adalah Ego-Rex dan EVRT (Electric Vehicle Racing Team). Sementara, peringkat ketiga berhasil diraih tim BM-Mech 01 dari Politeknik Caltex Riau.

Kompetisi mobil listrik ini diikuti delapan tim dari sejumlah universitas dan politeknik di Indonesia. Perguruan tinggi yang mengikuti kompetisi ini lain Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Jember, dan tuan rumah Polban .

Keberhasilan tim tuan rumah mendominasi kompetisi ini tidak terlepas dari matangnya persiapan tim. Menurut Ketua Prodi D4 Elektronika Polban Bandung yang juga Ketua Panitia Kompetisi Mobil Listrik Indonesia 2009 Paula Santi Rudati , sebulan sebelumnya, Polban telah mengadakan kompetisi di tingkat internal untuk penentuan wakil nasional.

Persiapan secara keseluruhan empat minggu, tuturnya. Meski diadakan di Polban, kompetisi ini dilakukan secara profesional. Para juri tidak hanya dari Polban, melainkan juga dari instansi yang lainnya, salah satunya Institut Teknologi Bandung. Meskipun, ITB sendiri tidak ikut serta di dalam acara ini.

Ketua Tim Juri, Ali Mashar, mengatakan, penilaian ditentukan dari enam kriteria, yaitu kecepatan, efisiensi, daya tanjak, percepatan, dan pengereman. Sebetulnya, aada satu lagi kriteria penilaian, yaitu desain. Tetapi, ini kemudian dikesampingkan karena relatif bersifat subyektif, tuturnya.

Mobil listrik kreasi peserta memiliki desain dan bentuk beragam. Mobil EGo Rex yang menjadi juara misalnya berbentuk seperti gokar dengan tinggi 70 centimeter. Mobil ini mampu melesat hingga kecepatan 50 kilometer per jam. Dengan pengisian penuh selama 8 jam, mobil buatan mahasiswa ini mampu berjalan nonstop hingga empat jam.

Namun, kekurangannya, seperti rata-rata mobil listrik yang dibuat mahasiswa pada umumnya, kendaraan ini belum bisa digerakkan mundur. Dan, rapuh digunakan di kondisi medan jalan yang basah akibat hujan. Seperti saat tes dan lomba, beberapa bagian komponen terpaksa dibalut plastik seadanya agar tidak terkena air dan mencitakan arus pendek.

Mobil sungguhan

Mobil De Black Engine dari Universitas Jember berbeda dari yang lainnya. Karena, berpenggerak arus AC, bukan DC seperti biasanya. Mobil ini pun satu-satunya yang bisa mundur otomatis layaknya sebuah mobil sungguhan . "Sudah seperti city car. Kami juga akan mendesain yang untuk empat penumpang," tutur Nurkoyim, dosen pembimbing di Universitas Jember.

Menurut Judojono Kartidjo, dosen ITB yang bertindak sebagai juri, kegiatan ini dapat merangsang kreativitas dan inovasi mahasiswa di dalam mendesain mobil listrik. "Meski jika dilihat dari teknologinya apa yang dikembangkan mereka ini bukan lagi baru, apa yang mereka lakukan sudah baik. Desain kerja mekanis dan kelistrikan dikembangkan sendiri," tuturnya.
Sumber: kompascom
Lihat Sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar